Siapa Pengarang Kitab Al Gebra (Aljabar) dari Kalangan Ilmuwan Muslim?

Salah satu sumbangan peradaban Islam dalam bidang Matematika adalah perhitungan Aljabar atau Al Gebra, sebutan bagi bangsa barat yang kemudian diabadikan dalam sebuah kitab. Pengarang kitab Al Gebra adalah Abu Ja'far Muhammad bin Musa Al Khawarizmi.

"Di antara ahli matematika Islam yang terkenal adalah Al Khawarizmi. (Ia) adalah seorang pengarang kitab Al Jabar wal Muqabalah (ilmu hitung) dan penemu angka nol," bunyi keterangan dari buku Pendidikan Agama Islam: Berbasis General Education oleh Enzus Tinianus dkk.


Dalam buku tersebut, Al Khawarizmi mengenalkan mulai dari bilangan asli hingga penyelesaian persamaan linear dan kuadrat. Selain itu, dikenalkan pula cara berhitung matematika sederhana atau teori algoritma seperti, penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian.


Untuk itu, Al Khawarizmi menamai karyanya dengan judul lengkap Hisab al-jabr wa al-Muqabala (The Compendious Book on Calculation by Completion and Balancing). Kata Al-jabr merujuk pada makna completion (penyelesaian) dan Al-muqabala yang berarti balancing (penyeimbang), seperti dikutip dari buku Mulut yang Terkunci: 50 Kisah Haru Para Sahabat Nabi oleh Siti Nurlaela.


Buku ini pula yang memperkenalkan ilmu aljabar serta nama itu sendiri di benua Eropa dan juga menyebarkan angka-angka Arab di dunia barat. Sebab itu, kitab Al Gebra kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin sekaligus menjadi buku standar pelajaran ilmu pasti pada universitas-universitas ternama Eropa hingga sesudah abad ke-14.


Hingga saat ini, teori aljabar dari Al Khawarizmi menjadi pondasi penting dan dasar bagi keilmuan aljabar. Tidak mengherankan bila Al Khawarizmi disebut orang yang pertama kali mengajarkan aljabar dalam bentuk dasar hingga menyabet gelar Bapak Aljabar.


Meski mendapat julukan Bapak Aljabar, menurut sejarah, Al Khawarizmi bukan satu-satunya orang yang mengembangkan aljabar. Dikutip dari buku Sejarah Peradaban Islam oleh Prof. Dr. H. J. Suyuthi Pulungan, M.A., konsep aljabar telah dikenalkan sebelumnya oleh Diophantus dari Yunani.


Namun, aljabar saat itu masih sebatas konsep berpikir bahkan belum dinamai dengan aljabar seperti yang dikenal sekarang. Hingga, kitab Al Gebra dari Al Khawarizmi mencakup pengembangan konsep berpikir tersebut dan menyajikannya dalam bentuk baru dengan teorema yang kompleks.



Di samping itu, Al Khawarizmi juga dikenal berhasil memperkenalkan sistem desimal Hindu pada Islam dan Eropa, menemukan quadran vetus (horary quadrant), mengembangkan jam matahari, tabel trigonometri, hingga menyempurnakan teori astronomi dan geografi milik Ptolemy.


Ternyata diketahui, semasa hidupnya, Al Khawarizmi pernah bekerja di sebuah istana megah pada masanya, The House of Wisdom di Baghdad. Melalui pekerjaan ini, Al Khawarizmi mulai mengenal naskah ilmiah Yunani dan mempelajari serta menulis tentang aljabar, geometri, dan astronomi yang mendukungnya menjadi pengarang kitab Al Gebra.