Filosofi Kopi Telur dan Kentang

Filosofi Kopi Telur dan Kentang

Suatu hari ada seorang anak perempuan yang mengeluh tentang kehidupannya pada ayahnya. Ia menganggap bahwa hidupnya tidak bermanfaat dan terlalu menyedihkan. Ia mengatakan bahwa ia merasa sangat capek ketika harus berkelahi dan berjuang. Ia merasa bahwa masalah yang dihadapinya malah semakin bertambah.

Mengetahui hal tersebut, sang ayah membawa anaknya untuk masuk ke dalam dapur. Kemudian sang ayah mengambil tiga buah panci yang masing-masing diisi oleh air dan diletakkan di atas kompor. Panci pertama berisi kentang, panci kedua berisi telur, panci ketiga berisi kopi.

Kemudian sang ayah tanpa berkata sepatah kata pun mengajak anaknya untuk duduk menunggu air mendidih. Sang anak terus bertanya tanpa henti namun sang ayah tidak menjawabnya. Setelah mendidik, sang ayah meletakkan kentang, telur dan kopi dalam satu wadah berbeda.

kemudian menyuruh sang anak merasakan tekstur ketiganya. Karena penasaran, sang anak bertanya apa yang dimaksud ayahnya dengan melakukan hal tersebut, akhirnya sang ayah menjelaskan,

“anakku ketiga benda ini sama-sama dimasukkan dalam air yang mendidih, namun memberikan hasil yang berbeda.”

“lihatlah kentang yang awalnya keras menjadi empuk dan lunak, telur yang memiliki cangkang keras pun, menjadi lunak. Tetapi berbeda dengan kopi, kopi yang telah tercampur dalam suatu larutan yang mendidih, dapat menciptakan rasa yang baru.”